Stratifikasi Sosia Masyarakat Petani

Pengertian Stratifikasi
Stratifikasi berasal dari kata “strata”, jamak dari stratum artinya lapisan. “stratum-strata-Stratifikasi”. Stratifikasi artinya “sistem pelapisan” yaitu cara menggolong – golongkan sejumlah orang ke dalam suatu susunan atau struktur hirarkis menurut dasar-dasar pelapisan. Definisi yang dikemukakan oleh Max Weber bahwa sistem pelapisansosial (social stratification) adalah cara penggolongan penduduk ke dalam struktur hirarkis menurut dirnensi kekuasaan, privilese dan prestise (Robert M.Z.Lawang, 1986).

Definisi ini bersifat exclusive karena menggunakan istilah “penduduk” yang berarti mereka yang beriempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu seperti desa, kecamatan, kabupaten dan sebagainya, intinya adalah desa. Jadi Stratifikasi itu berlaku satu desa, orang dari luar desa tidak masuk ke dalamnya, sehingga dalam suatu organisasi, suatu instansI suatu jamaah dan lain-lain. Stratifikasi itu tidak berlaku. Maka jika di berlakukan secara inclusive, maka istilah “penduduk” harus diganti dengan “warga atau orang-orang”.

Sebab – Sebab Terjadinya
Stratifikasi ini terjadi karena adanya sesuatu yang berharga dalam masyarakat. Sesuatu yang berharga itu jumlahnya terbatas dan terbagi secara tidak merata ada orang yang mendapat bagian banyak, ada yang mendapat bagian sedikit dan ada yang tidak mendapatkannya sama sekali. Yang mendapat bagian banyak menempatkan pemiliknya pada stratum yang tinggi (kelas atas), yang bagiannya sedikit atau yang tidak mendapat bagian sama sekali berada dalam stratum yang rendah (kelas bawah).
Sesuatu yang berharga tersebut antara lain harta, pangkat, jabatan, ilmu, kealiman, kekuatan dan lain-lain. Orang kaya memiliki harta yang banyak, ditempatkan dalam strata yang tinggi sebaliknya orang miskin memiliki harta yang sedikit ditempatkan dalam strata yang rendah, dan begitu untuk dasar-dasar pelapisan yang lain. Kekayaan, kepangkatan, jabatan, kekuasaan, kesalehan, kekuatan dan lain-lain merupakan dasar pelapisan, yang dapat dikategorikan menjadi unsur-unsur ekonomi (harta), politik (kekuasaan), sosial(jabatan) budaya, (ilmu), agama (kesalehan, kesaktian) dan sebagainya.
Sistem pelapisan sosial itu sangat erat kaitannya dengan diri seseorang (bersifat subyektif), artinya setiap orang menyadari akan status dirinya di antara anggota-anggotamasyarakat yang lain. Ada istilah “tidak sadar diri” untuk orang bodoh yang berlagak pintar, atau untuk orang miskin yang berlagak kaya dan sebagainya. Mengapa hal ini terjadi ? Karena status itu bersifat kumulatif : kaya, pintar, alim, penguasa, keturunan dan sejenisnya, sehingga seseorang itu tidakpun kaya mungkin pintar, tidakpun pintar mungkin keturunan bangsawan dan sebagainya sehingga bisa terjadi kasus-kasus tidak sadar diri” tersebut. Kesadaran seseo¬rang akan status dirinya ditandai dengan bagaimana tingkah lakunya di tengah-tengah masyarakatnya.
Dalam pergaulan sehari-hari dapat kita saksikan bagai¬mana tingkah laku murid terhadap gurunya, bagaimana tingkah laku anak terhadap orang tuanya bagaimana tingkah laku bawahan terhadap atasannya dan sebaliknya.

Definisi / pengertian dari status sosial,
kelas sosial, stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya. Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis atau macam-macam status sosial serta jenis / macam stratifikasi yang ada dalam masyarakat luas :

A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usahadan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus danmenguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.

Teori Barrington Moore
Teori yang disampaikan oleh Barrington Moore berusaha menjelaskan pentingnya faktor struktural dibalik sejarah perubahan yang terjadi pada negara-negara maju. Negara-negara maju yang dianalisis oleh Moore adalah negara yang telah berhasil melakukan transformasi dari negara berbasis pertanian menuju negara industri modern. Secara garis besar proses transformasi pada negara-negara maju ini melalui tiga pola, yaitu demokrasi, fasisme dan komunisme.
Demokrasi merupakan suatu bentuk tatanan politik yang dihasilkan oleh revolusi oleh kaum borjuis. Pembangunan ekonomi pada negara dengan tatanan politik demokrasi hanya dilakukan oleh kaum borjuis yang terdiri dari kelas atas dan kaum tuan tanah. Masyarakat petani atau kelas bawah hanya dipandang sebagai kelompok pendukung saja, bahkan seringkali kelompok bawah ini menjadi korban dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut. Terdapat pula gejala penhancuran kelompok masyarakatbawah melalui revolusi atau perang sipil. Negara yang mengambil jalan demokrasi dalam proses transformasinya adalah Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.
Berbeda halnya demokrasi, fasisme dapat berjalan melalui revolusi konserfatif yang dilakukan oleh elit konservatif dan kelas menengah. Koalisi antara kedua kelas ini yang memimpin masyarakat kelas bawah baik di perkotaan maupun perdesaan. Negara yang memilih jalan fasisme menganggap demokrasi atau revolusi oleh kelompok borjuis sebagai gerakan yang rapuh dan mudah dikalahkan. Jepang dan Jerman merupakan contoh dari negara yang mengambil jalan fasisme.
Komunisme lahir melalui revolusi kaun proletar sebagai akibat ketidakpuasan atas usaha eksploitatif yang dilakukan oleh kaum feodal dan borjuis. Perjuangan kelas yang digambarkan oleh Marx merupakan suatu bentuk perkembangan yang akan berakhir pada kemenangan kelas proletar yang selanjutnya akan mwujudkan masyarakat tanpa kelas. Perkembanganmasyarakat oleh Marx digambarkan sebagai bentuk linear yang mengacu kepada hubungan moda produksi. Berawal dari bentuk masyarakat primitif (primitive communism) kemudian berakhir pada masyarakat modern tanpa kelas (scientific communism). Tahap yang harus dilewati antara lain, tahapmasyarakat feodal dan tahap masyarakat borjuis.
Marx menggambarkan bahwa dunia masih pada tahap masyarakat borjuis sehingga untuk mencapai tahap “kesempurnaan” perkembangan perlu dilakukan revolusi oleh kaum proletar. Revolusi ini akan mampu merebut semua faktor produksi dan pada akhirnya mampu menumbangkan kaum borjuis sehingga akan terwujudmasyarakat tanpa kelas. Negara yang menggunakan komunisme dalam proses transformasinya adalah Cina dan Rusia.























KESIMPULAN

Masyarakat ifu berlapis lapis dan tiap pelapisan mempunyai sejumlah anggota. Hampir dapat dipastikan bahwa lapisan sosial paling bawah itu jumlah anggotanya paling banyak dan lapisan paling atas jumlah anggotanya paling sedikit.
Masyarakat yang paling ideal ialah yang lapisan menengahnya jumlah anggotanya paling banyak dengan kualitas kehidupan yang cukup tinggi. Dasar pelapisan yang paling dominan ialah kekayaan dan kecerdasan. Ada hubungan fungsional antara kekayaan dan kecerdasan. Orang-orang kaya relatif lebih mudah mendapatkan kecerdasan sebaliknya orang-orang yang cerdas juga lebih mudah mengakumulasi kekayaan.
Pelapisan sosial itu bersifat subyektif artinya tiap individu menyadari akan kedudukan sosialnya. Pelapisan sosial juga merupakan syarat bagi masyarakat yang hidup teratur, karena ada yang dimalui, dipatuhi dan ditakuti. Karena itu pelapisan sosial perlu dibentuk sekalipun didalam masyarakat sudah terdapat struktur.
Orang-orang dari lapisan sosial tinggi cenderung mempergunakan simbul-simbul pelapisan yang dapat membuka peluang bisnis bagi para pelaku ekonomi. Untuk melakukan perpindahan status (mobilitas sosial) dilakukan dengan mempergunakan channel (saluran), dan saluran yang paling efektif untuk melakukan mobilitas sosialtersebut ialah lembaga pendidikan.













DAFTAR PUSTAKA

http://74.125.153.132/search?q=cache:QyRivXm31J0J:learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/proses-proses-perubahan-sosial-perubahan-stratifikasi-dan-struktur-sosial/+stratifikasi+sosial+masyarakat+petani&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id



0 Response to "Stratifikasi Sosia Masyarakat Petani"

Posting Komentar